Sejarah Aremania: zaman Ligina
▪
Sekitar pertengahan tahun 1990-an istilah Aremania mulai dipakai
sebagai nama suporter Arema. Sementara itu geng-geng di Malang mulai
luntur.
▪ Anggota geng yang pada akhir tahun 1980-an masih muda,
di pertengahan tahun 1990-an sudah lebih dewasa. Munculnya generasi geng
baru di Malang tidak terjadi karena faktor perubahan sepak bola di
Indonesia dan upaya pencegahan dari beberapa tokoh Aremania.
▪
Pada tahun 1990-an pemain asing mulai bermain untuk klub-klub Liga
Indonesia. Pada tahun 1994 klub Galatama dan Perserikatan digabungkan
menjadi Ligina. Setelah itu klub-klub dibagi menjadi dua wilayah yaitu
wilayah timur dan wilayah barat. Pada akhir Ligina juara Ligina
ditentukan dengan putaran ‘play-off’. Persatuan Sepak Bola Indonesia
(PSSI) mulai mendorong perkembangan Liga yang lebih profesional.
▪
Nama Aremania serta simbol Singo Edan diciptakan oleh beberapa tokoh
Aremania sehingga dapat mempersatukan suporter Arema. Suporter Arema
didorong tokoh Aremania menjadi rukun dan sportif.
▪ Namun proses
itu mengalami hambatan. Persaingan keras antara suporter Malang dan
Surabaya terjadi sampai sekarang. Konflik antara dua kelompok suporter
ini di Malang masih terjadi sampai tahun 1999.
▪ Insiden di luar
Malang terjadi sampai tahun 2001. Yang paling parah setelah zaman
Galatama terjadi di Sidoarjo pada Mei tahun 2001.
Aremania: Bukan Organisasi
▪
Persatuan Aremania bersdasarkan pada ide inklusif, yaitu bahwa semua
suporter Arema bersaudara. Sistem ketertiban suporter tergantung pada
pengurus suporter, Koordinator Wilayah atau korwil. Tokoh korwil adalah
pengurus suporter di sebuah kampung atau daerah.
▪ Tokoh korwil
mempunyai hubungan dengan RT setempat, Polresta Malang dan PS Arema.
Kalau Aremania ingin menyaksikan pertandingan di luar Malang harus
meminta izin terlebih dahulu.
▪ Anggota korwil yang membayar
iuran mendapatkan dua kartu identitas Aremania. Anggota Aremania pasti
mendapatkan tiket pertandingan melalui tokoh korwil dengan harga loket.
Kalau anggota ikut tur dia diakui sebagai Aremania di berbagai tempat
karena memakai kartu identitas tersebut.
▪ Manfaat untuk para
suporter adalah mereka menjadi sangat tertib di kandang sendiri atau di
kota klub lawan. Karena sistem organisasi itu, ribuan suporter bisa
datang ke Jakarta atau Gresik tanpa ada masalah serius apapun.
▪
Di antara korwil yang ada di Malang tidak ada ketua umum. Begitu banyak
korwil kadang-kadang tidak ada kesepakatan. Dan usulan bahwa Aremania
seharusnya dilembagakan ditolak. Aremania tidak dapat dengan mudah
disalahgunakan oleh pihak tertentu untuk tujuan tertentu karena Aremania
bukan sebuah organisasi. Aremania tergantung pada tujuan dasar untuk
mendukung Arema. Kalau Aremania disalahgunakan barangkali persatuannya
akan hancur.
Atraksi Pertandingan Arema
Suporter Arema
telah membuat atraksi pertandingan selain pertandingan sepak bola itu
sendiri. Yang tersebut dibawah ini adalah hal-hal yang terjadi sebelum
dan selama berlangsungnya pertandingan:
12.00 Daerah di sekitar stadion Gajayana kandang tim Singo Edan mulai didekati suporter.
14.00 Sektor ekonomi mulai ramai sekali.
14.30 Tribun VIP mulai ramai.
15.00
Dirigen Aremania tiba di stadion. Di belakang gawang utara dirigennya
bernama Yuli. Di gawang selatan dirigennya bernama Kapet. Mereka memulai
semacam latihan sorak-sorai, lagu dan dansa yang terus berlangsung
sampai akhir pertandingan.
15.20 Pemain-pemain masuk lapangan
untuk latihan. Nama setiap pemain dipanggil satu persatu oleh penyiar.
Pemain Arema menerima tepuk tangan yang meriah.
15.25 Penonton semua berdiri, mengangkat syalnya dan dengan kompak menyanyikan lagu ‘Padamu Negeri’.
15.30 Permulaan pertandingan sepak bola.
Di
belakang gawang terjadi semacam pesta suporter. Ada beberapa pemain
tambur yang membantu dirigen. Ada bermacam-macam lagu dinyanyikan
suporter sambil menirukan gerak-gerik dirigen. Selama dansa itu,
suporter melambaikan tangan dan syal atau bendera sambil
melompat-lompat.
17.30 Pertandingan telah berakhir dan Aremania pulang. Walaupun kalah Aremania tidak membuat kericuhan.
Aremanita: Kehadiran suporter perempuan
▪ Selama Ligina VIII di stadion Gajayana tidak ada masalah yang lebih serius dari lemparan botol plastik.
▪
Sudah begitu aman bagi suporter perempuan untuk hadir. Lagipula mereka
berkumpul atas nama Aremanita. Aremanita berusaha untuk menghapus
tanggapan negatif terhadap suporter perempuan di Malang.
No comments:
Post a Comment